Rabu, 04 Februari 2009

Multi-track Diplomacy


Disusun oleh:

 

Fauzan Prawira Ganta 070610172

Chandra Nur Hidayat 070610183

Andrio Septian Cahyo 070610186

Yesaya Hardyanto 070610210

Natasha Karina Ardiani 070610216

Pratiwi Gunawan 070610

Nurul Zakya 070610

Mita Kusuma Ningrum 070610

 

 

Ilmu Hubungan Internasional

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Airlangga

2007

Pendahuluan

 

 

       Diplomasi seperti yang telah dipelajari serta didefinisikan oleh beberapa ahli merujuk pada konsepsi tentang komunikasi antarnegara dalam tataran politik global. Dari sini kita melihat bahwa kemunculan diplomasi itu sendiri berasal dari keinginan masyarakat dunia untuk membentuk satu tatanan dunia yang harmonis dan berjalan dalam keseimbangan yang tercermin pada satu terminologi: perdamaian. Dalam perkembangannya arti kata perdamaian sendiri telah mengalami banyak konstruksi dan dekonstruksi dalam menelaah lebih dalam tentang definisi yang paling tepat. Terlepas dari semua usaha pencarian tersebut maupun perbedaan konteks serta batasan apa itu sebuah perdamaian, fenomena ini menunjukkan kita bahwa perlu adanya upaya untuk lebih konkret dalam menelusuri perdamaian yang kita inginkan. Diplomasi boleh saja dikatakan sebagai usaha untuk mencapai dan mendapatkan kepentingan nasional masing-masing, namun tetap pada kerangka besarnya tujuan akhir dari diplomasi adalah menuju pada suatu keadaan equilibrium yang kondusif bagi dunia.

 

       Dalam memahami diplomasi ada banyak sekali elemen dan metode yang harus dieksplorasi guna menghadirkan pemahaman yang komprehensif dan faktual. Masing-masing elemen memainkan peranan yang berbeda di bidangnya masing-masing dalam usaha untuk mewujudkan perdamaian. Begitu banyak cabang-cabang serta sub-bidang yang telah muncul dan berkembang berkaitan dengan studi dan pengembangan diplomasi dalam praktiknya. Kita mengenal diplomasi dalam tataran tradisional dan modern, lama dan baru. Seiring dengan perkembangnnya diplomasi juga telah berevolusi dan berkolaborasi dengan instrumen-intsrumen baru dengan tujuan untuk menciptakan efektifitas baru dalam implementasinya. Diplomasi kembali dihidupkan dengan metode-metode yang lebih spesifik sehingga proses diplomasi dapat dilaksanakan secara menyeluruh dan total. Lahirlah kemudian beberapa istilah seperti Secret Diplomacy, Preventive Diplomacy, Human-Right Diplomacy, Cultural Diplomacy, Public Diplomacy, Multi-track diplomacy dan lain sebagainya. Seringkali muncul pertanyaan ketika konsep-konsep ini muncul ke permukaan dalam konstelasi politik global pada saat diplomasi mengembangkan peran dan fungsinya sebagai salah satu instrumen Politik Luar Negri. Begitu pula saat mendengar konsep tentang “Multi-track Diplomacy” maka diperlukan juga pemahaman yang kompleks dan holistik mengingat metode diplomasi satu ini memegang lingkup yang luas (Pemerintahan dan Non-Pemerintahan) dalam pelaksanaannya serta memainkan peranan cukup vital dan efektif dalam proses Peace-making serta Peace-buliding. Multi-track diplomacy untuk itu harus bisa dikembangkan secara teoretis dalam lingkup studinya baik melalui pengenalan konsep kepada akademisi, praktisi Negara maupun publik sehingga pada akhirnya pencapain tujuan dari serangakaian metode dan sistem terkait dapat berjalan. Dengan basis inilah, kajian yang lebih dalam mengenai apa itu Multi-track Dipomacy dibahas dan dibreak-down secara tegas dan jelas menurut bidang, isu dan fokus kegiatannya masing-masing.

 

  1. KAJIAN UMUM MULTI-TRACK DIPLOMACY

 

Multi-track Diplomacy pada dasarnya adalah sebuah kerangka kerja konseptual dalam memandang proses perwujudan perdamaian internasional sebagai sebuah sistem kehidupan. Semuanya tercakup dalam sebuah model jaring-jaring yang saling terkait antara baik kegiatan, individual, institusi dan komunitas yang bekerja bersama untuk satu tujuan tunggal: sebuah dunia dalam perdamaian.

 

Konsep mengenai Multi-Track Diplomacy sebenarnya adalah sebuah ekspansi dari paradigma Track One (Government) dan Track Two (Non-Government) yang telah membentuk kajian bidang ini dalam beberapa dekade terakhir. Dalam perkembangan sejarahnya, konsep mengenai kedua jalur ini berawal dari sebuah kesadaran bahwa tidak selamanya sebuah interaksi formal, ofisial dan antar-pemerintah diantara perwakilan yang ditugaskan oleh Negara berdaulat masing-masing merupakan metode yang efektif dalam mencapai kerjasama internasional yang mutualistik ataupun menyelesaikan sebuah konflik/perbedaan. Bahkan Warga Negara biasa dari berbagai macam latar-belakang dan keahlian bisa menghadirkan sesuatu yang kredibel dan dapat membuat suatu perubahan.

 

Multi-track diplomacy terdiri dari 9 jalur utama dalam sebuah kerangka kerja konseptual dan praktikal yang digunakan untuk memahami kompleksnya sistem dari kegiatan perwujudan perdamaian, yakni antara lain ;

 

Ø  Pemerintah, atau Perwujudan Perdamaian melalui Diplomasi

 

Bidang ini mencakup bagaimana proses formal diplomasi, perumusan kebijakan dan pembangunan perdamaian melalui ofisial dan institusi pemerintahan dijalankan.

 

Ø  Non-Pemerintah/ Karir Profesional, atau Perwujudan Perdamaian melalui Resolusi Konflik

 

Di sinilah kegiatan para pemegang karir professional non-governmental berjalan. Mereka berusaha untuk menganalisa, mencegah, menyelesaikan dan mengakomodasi konflik internasional oleh aktor-aktor bukan Negara.

 

Ø  Bisnis, atau Perwujudan Perdamaian melalui Perdagangan

 

Ini adalah bidang tempat kegiatan-kegiatan bisnis menjalankan peran actual dan potensialnya dalam pembangunan perdamaian melalui provisi kesempatan ekonomi, persahabatan dan pemahaman internasional, saluran komunikasi informal dan mendukung kegiatan perwujudan perdamaian lainnya.

 

Ø  Warga Negara Privat, atau  Perwujudan Perdamaian melalui Keterlibatan Personal.

 

Ini termasuk beraneka cara bagaimana warga Negara individual berkontribusi dan terlibat dalam kegiatan pembangunan dan perdamaian melalui citizen diplomacy, progam pertukaran, organisasi voluntari swasta, NGO dan kelompok kepentingan tertentu.

 

Ø  Penelitian, atau Pelatihan dan Edukasi, Perwujudan Perdamaian melalui Pembelajaran.

 

Jalur ini mencakup tiga kajian kerja, antara lain: Penelitian yang berhubungan dengan program-program universitas, think tanks dan pusat penelitian kelompok-kelompok kepentingan khusus; Program Pelatihan yang mencari untuk menyediakan keahlian praktisioner seperti negosiasi, mediasi, reslousi konflik dan fasilitasi third-party ; dan Edukasi termasuk proses pendidikan formal dari TK sampai Doktoral yang mencakup berbagai macam aspek global mengenai studi lintas-budaya, studi tata dunia dan perdamaian, dan konflik analisis, manajemen dan resolusi.

 

Ø  Aktivisme, atau Perwujudan Perdamaian melalui Advokasi

 

Jalur ini melingkupi aktivisme perdamaian dan environmental mengenai beberapa hal seperti disarmament, hak asazi manusia, keadilan social dan ekonomi, serta advokasi kepada kelompok kepentingan khusus mengenai kebijakan tertentu pemerintah.

 

Ø  Agama, atau Perwujudan Perdamaian melalui Praxis Kepercayaan

 

Jalur ini mempelajari bagaimana suatu kepercayaan dan kegiatan berorientasi perdamaian yang dilakukan oleh komunitas spiritual dan religius serta beberapa gerakan berbasis moral seperti pacifisme, sanctuary dan anti-kekerasan.

 

Ø  Pendanaan, atau Perwujudan Perdamaian melalui Penyediaan Aset

 

Ini terkait langsung dengan komunitas funding; yaitu mereka yang baik yayasan maupun filantropis individual yang meyediakan dukungan finansial untuk banyak kegiatan yang dilaksanakan oleh jalur-jalur lainnya.

 

Ø  Komunikasi dan Media, atau Perwujudan Perdamaian melalui Informasi

 

Di sini adalah tempat bagi suara semua orang yaitu bagaimana opini public dapat dibentuk dan diekspresikan melalui media cetak, radio, film, sistem elektronik, dan seni.

 

Masing-masing dari kesembilan jalur ini merepresentasikan sebuah dunia ke dalamnya sendiri-sendiri tetapi pada saat yang sama hadir karena dari konteks yang lainnya, karena di dalamnya terdapat banyak sekali kegiatan yang mendahului, kolaboratif  dan komplementari. Untuk itulah Multi-track Diplomacy adalah lebih dari sekedar pandangan terhadap masing-masing bidang secara individual. Hal ini dilihat dari keterhubungan ( interrelatedness ) antara mereka juga. Untuk itu, Multtrack Diplomacy harus dilihat sebagai suatu sistem yang meyeluruh ( a system of a whole) seperti yang tertera pada bagan di bawah ini.

 

 

The Nine Tracks of Multi-Track Diplomacy

Source: Diamond and McDonald, The Institute for Multi-Track Diplomacy (IMTD)

 

Gb. 1.1. 9 jalur diplomasi dalam sebuah satu kesatuan sistem

Dengan model yang telah dikembangkan ini, kita dituntut untuk mere-desain diagram original tersebut sebagaimana menjadi sebuah diagram yang lebih meng-eliminer pendekatan hirarki dalam memahami resolusi konflik, dan menggantikannya dengan sebuag desain kompas. Desain kompas di atas menggambarkan korelasi semua jalur dalam keadaan yang equal. Masing-masing dari setiap jalur mempunyai aset, nilai dan pendekatan sendiri-sendiri, namun bagaimanapun juga, semua jalur tersebut, ketika bekerja bersama bisa menghasilkan sebuah sinergi yang menuju konflik.  Pendekatan kompas inilah yang disebut oleh Diamond “sebuah pendekatan sistem menuju perdamaian”.

Tidak ada satupun jalur, yang olehnya sendiri, dapat membangun proses perdamaian yang dapat bertahan terus.

 

  1. Track I: Pemerintah (Perwujudan Perdamaian melalui Diplomasi)

Berkaitan dengan diplomasi sebagai sebuah proses politik yang menekankan pada perdamaian, maka negara melalui representasi pemerintah memainkan peranan krusial dalam proses manajemen sistem hubungan internasional untuk menjaga kepentingan sebuah negara.

Ini bekerja pada level tingkat pemerintah dalam memelihara dan menciptakan kepercayaan (trust), kepercayaan diri dan pemahaman antar negara  sebagaimana menyediakan negosiasi, mediasi, intervensi krisis, dan resolusi konflik; yang juga berusaha untuk mencegah perang.

Dalam prosesnya, adalah negara sendiri, atau melalui pemerintahannya yang menjadi kekuatan kendaraannya. Dengan begitu dibentuk sebuah hubungan dalam sistem internasional menurut dasar utama negara-bangsa. Masyarakat budaya,religi, etnis dan politik dan warga negara pribadi tidak mempunyai kedudukan yang formal dalam praktik jalur yang satu ini. Sehubungan dengan berkembangnya konsepsi interdependensi maka muncul pula adanya kebutuhan akan penciptaan suatu hubungan yang memberikan keuntungan mutual satu sama lain yang berlaku pada semua level organisasi sosial. Melalui track inilah badan Internasional seperti United Nations memegang peranan dalam proses akomodasi hubungan antar negara dalam percaturan internasional dalam usaha perwujudan sebuah dunia yang damai.

 

Shape of the field 

Komunitas diplomasi adalah satu-satunya dari kesembilan track yang memiliki batasan yang jelas. Sejak Track one berhubungan dengan kegiatan ofisial pemerintahan, maka bidang ini juga dibatasi oleh elemen-elemen ofisial pemerintahan yang bekerja dalam usaha mewujudkan perdamaian. Berkaitan dengan hal tersebut maka pemerintah mempunyai badan-badan khusus tersendiri  memiliki scope dan fokus tugas masing-masing (e.g: Perwakilan Rakyat, Departemen Luar Negeri, Departemen Dalam Negeri, Departemen Pertahanan, Badan Intelegensi, departemen Perdagangan, Departemen-depertemen lain terkait yang ikut ambiul bagian dalam proses perumusan kebijakan Luar negeri yang diambil oleh pemerintah). Begitu pula ketika kita melihat dalam struktur PBB, maka terdapat juga depertemen-departemen khusus sebagai pelaksanaan kegiatan peace-making dan peace-buliding. (e.g: UNTAC, UNTAET dll)

 

Culture

Dunia diplomatik bersifat politikal dan birokratik. Karena itu, bidang ini memilki kebiasaan yang sangat heterogen dan formal. Gaya bahasa, perilaku dan tindakan diset sedemikian rupa dalam sebuah kode etik diplomasi. Dalam dunia ini pula, loyalti dan kenyamanan menjadi perhatian penting. Representasi formal tidak berbicara atas kepentingan pribadi namun atas kepentingan pemerintah/ negara yang diwakilinya. Dalam sejarahnya, proses diplomatik selalu diwarnai dengan wacana maskulinis yang mementingkan rasio, logika, orientasi kekuasaan, keagresifan dan kompetisi daripada wacana-wacana feminis yang menekankan pada intuisi, emosi, kooperasi,dan orientasi menuju proses konsiliasi sebuah hubungan dalam kurun waktu ke depan.

 

Avtivities and Issues in the Field

          Kegiatan proses diplomatik pemerintah meliputi pada proses perumusan dan implementasi politik luar negeri. Dalam praktiknya, proses perumusan kebijakan ini dilaksanakan dalam metode-metode berbeda (baik konferensi & sosialisasi kebijakan kepada publik danb pihak non-pemerintah maupun dengan badan legal negara yang terkait dengan kebijakan tersebut-e.g: perwakilan rakyat) melalui badan perencanaan kebijakan.

         Sebagaimana sebuah negosiasi menganut pada paham ketergantungan, multipolaritas membuat dunia menjadi lebih kompleks dalam setiap tataran isu/ paradigma yang berkembang. Oleh karena diskusi tidak akan hanya berkutat pada antar-negara yang berdaulat namun juga dengan grup-grup intra-nasional seperti individual dan interest-groups mengenai masalah-masalah internasional yang dialami bersama.

 

Place of The Field

Track one menjalankan fungsi komando dari keseluruhan sistem. Jalur ini membentuk agenda, dan semua komponen lainnya yang bereaksi untuk mendukung atau menentang kebijakan terkait. Track ini menyediakan sebuah kepemimpinan dan otoritas untuk sistem, yang tidak secara internal saja dijalankan dalam sistem tapi juga secara eksternal dengan dunia internasional.

 

  1. Track II: Non-Pemerintah ( Perwujudan Perdamaian melalui Resolusi Konflik)

 

        Seperti yang kita ketahui, Multi-track Diplomacy pada mulanya berkembang dari dua konsepsi awal bagaimana diplomasi itu di jalankan yakni, Track I (Pemerintah) dan Track II (Non-Pemerintah). Gagasan mengenai “ two track” ini, yang di dalamnya terdapat interaksi antar pemerintah yang dilakukan oleh masing-masing Negara ternyata tidak menjadi metode yang efektif dalam pencapaian tujuan bersama. Track Two yang dikukuhkan di tahun 1982 oleh Joseph Montville di dalam bukunya Foreign Service Institute, ini adalah upaya dari Non-state actors untuk menyelesaikan  konflik entah itu melalui komunikasi, pemahaman maupun kolaborasi terhadap masalah-masalah yang dialami bersama. Track ini berasumsi bahwa diskusi-diskusi atau pertemuan-pertemuan yang tidak resmi sebenarnya memberikan “ruang kebebasan” yang tak tersedia dalam keadaan-keadaan formal yang tentunya mempunyai berbagai kelebihan tersendiri.

Track two bersifat transformational, yakni melihat secara luas dan tidak hanya tersekat pada isu-isu politik saja. Oleh karena itu, Track ini tidak menyertakan pemerintah dalam aktifitasnya.

 

Shape of the field 

        Berbeda dengan track sebelumnya, Track one, actor-aktor Track two ini benar-benar berasal dari berbagai latar belakang dan mereka lebih suka melakukan pekerjaannya masing-masing daripada melalui keanggotaan organisasi formal. Sebagian besar diantaranya adalah teoritisi dan praktisoner. Dan beberapa adalah gabungan dari keduanya.

 

Culture

        Track two adalah suatu sistem karir professional dengan orang-orang yeng professional di dalamnya. Di Amerika Serikat, biasanya aktivitas track ini didominasi oleh pria, kulit-putih, hamper eksklusif, dengan kisaran umur rata-rata 40-80 tahun. Track ini adalah ujung tombak dari keseluruhan sistem Multi-Track Diplomacy, berdasarkan kenyataan adanya interdependensi, multipolar, transnational sebagai ciri abad ke 21. Track ini bukanlah sesuatu yang ‘nyaman’, sebaliknya, membutuhkan banyak waktu, perjalanan, dan interaksi yang intens, sering kali membawa praktisioner dari tempatnya terjun ke lingkungan yang benar-benar memprihatinkan, dalam lingkunan perang mungkin. Untuk itu, track ini membutuhkan dedikasi, komitmen dan belas kasih yang tinggi.

 

Avtivities and Issues in the Field

          Track ini mempunyai banyak aktivitas, dari workshop penyelesaian masalah, keterlibatan sebagai mediator dalam penyelesain masalah, private diplomacy, konferensi, seminar samapi pelatihan event edukasi.

Issu-isu dari Track two dapat dibagi menjadi yaitu:

1.     The Content of Conflict-Resolution Work.

Mencakup segala isu bagaimana cara kerja dari track yang memiliki banyak actor dengan berbagai latar-belakang ini dapat menghasilkan hasil salah yang kreatif . Di lain Pihak, juga memiliki tantangan yang berhadapan dengan isu-isu psikologis: victimhood, perkabungan, pengampunan, dan perasaan bersalah. Bagaimana kit dapat mengatasinya? Apa yang terjadi pada anak-anak, pengungsi ataupun korban perang.

2.     Perkembangan ataupun Pengembangan dari Track two itu sendiri

Salah satu  isunya adalah bahasa, standardasi untuk terms dan sebagainya.

Uang dan dana sebagai masalah terbesar dalam mengembangkan track ini.

 

Place of The Field

        Merupakan pemimpin dari sistem, membentang ke daerah-daerah baru dan membawa bagian lainnya bersamanya untuk memasuki kemungkinan-kemungkinan baru.

            Namun juga memiliki aspek negatif di mana peraturan mekanisme menjadi keseluruhan sistem.

 

  1. Track III: Bisnis ( Perwujudan Perdamaian melalui Perdagangan)

 

         Sudah diketahui banyak orang bahwa di dalam dunia yang makin mengglobal ini, bisnis atau sektor ekonomi memiliki fungsi dan peran yang sangat penting. Bisa diktakan, seakan-akan, sektor ekonomi ini merupakan sektor  dengan tingkat kepentingan paling sensitif.  Dalam kenyataan, bisa kita lihat bahwa banyak sekali negara-negara dari kelompok negara yang sedang berkembang atau juga bisa disebut dengan negara-negara Third World, sangat bergantung kepada negara-negara maju atau juga bisa disebut dengan negara-negara First World, baik itu mengenai kebijakan ekonominya maupun bantuan ekonomi yang akan diberikan. Hal inilah yang kemudian menjadikan negara Ketiga tersebut seakan-akan men-Tuhan-kan negara-negara Pertama dan seolah hanya meminta belas kasihan atas bantuan yang akan dikucurkan. Namun, tidak selamanya hal itu yang akan terjadi.

Apabila lahan “bisnis” ini dapat dijalankan dengan mengedepankan aspek-aspek potensial yang ada di dalamnya, maka jalur ini pun juga bias dijadikan salah satu cara untuk mencapai cita – cita perdamaian dunia. Selain untuk meningkatkan dan menjaga stabilitas keuangan Negara; perdagangan dan bisnis antar Negara ini juga dapat dijadikan sarana untuk menghindarkan diri dari konflik-konflik yang antar Negara yang mengkin saja terjadi. Misalnya, dua Negara yang mulanya tidak memiliki hubungan diplomatik, akhirnya melakukan hubungan kerjasama antar Negara dikarenakan adanya kebutuhan untuk mengatasi masalah yang ada. Dengan kata lain, dengan adanya kerjasama perdagangan atau bisnis antar Negara  ini dapat mengatasi masalah yang sebelumnya ada. Jadi, diharapkan bahwa dengan hubungan bisnis ini, perdamaian yang merupakan cita-cita luhur tersebut dapat tercapai.

 

Shape of the field

         Bisa dikatakan, bahwa mereka yang tergolong dan masuk dalam Track Three ini diartikan sebagai organisasi-organisasi atau kelompok – kelompok kepentingan dengan dilator-belakangi motif “bisnis” yang aktivitasnya itu sendiri mendukung penuh kegiatan pencapaian perdamaian dunia yang seutuhnya. Jadi, inti dari seluruh elemen tersebut ialah peacebuilding atau peacemaking melalui perdagangan, dalam hal ini ialah bisnis internasional.

 

Culture

          Dalam dunia bisnis internasional ini, di dalamnya terdapat dua kutub kultur atau kebudayaaan yang sangat berbeda dan memiliki motif yang bertentangan antara yang satu dengan yang lain. Yang pertama merupakan komunitas yang sangat dominant dan sangat banyak mendominasi cara pandang para pebisnis kebanyakan, yaitu komunitas Profit Oriented, kelompok yang berlomba-lomba mencari keuntungan sebesar-besarnya atau yang juga bias disebut tipe konservatif tradisional. Hal inilah yang kemudian mendorong para pelaku bisnis tersebut seakan menghalalkan segala cara, baik itu cara yang baik maupun cara yang kotor,  untuk mereguk untung sebesar-besarnya. Akibatnya, cara-cara seperti eksploitasi besar-besaran Sumber Daya Alam dan pemanfaatan Sumber Daya Alam yang tidak tepat guna dan berlebihan terjadi dimana-mana. Cara pandang seperti inilah yang telah berkembang sejak lama dan mampu bertahan. Namun, lama-kelamaan, seiring berkembangnya zaman, kini juga muncul kutub yang kedua, yaitu kelompok Progresif. Kelompok ini digambarkan sebagai kelompok atau kumpulan para pebisnis yang lebih concern terhadap lingkungan di sekitarnya, berorientasi penuh terhadap perdamaian dunia.

 

Issues in the field

          Track Ketiga ini mungkin merupakan salah satu track diantara ke-Sembilan track yang lain, yang terbentuk melalui proses yang cepat. Misalnya, dengan dilatar-belakangi kepentingan untuk bekerjasama, maka 2 negara akan melakukan hubungan bisnis. Kebutuhan akan kerjasama inilah yang sering kali mendorong 2 negara akan menciptakan hubungan baik. Inilah yang kemudian dijadikan embrio penciptaan perdamaian di dunia. Dikatakan pula bahwa Bisnis ini merupakan track yang memiliki peran aktif dalam peace bulding atau peacemaking.

Apabila track ini dapat dijalankan dan diterapkan dengan modul yang seharusnya dengan memperhatikan aturan-aturan yang ada di dalam proses peacemaking systematic, sudah seharusnyalah hal tersebut dapat berjalan dengan baik dan dapat mencapai sasaran utamanya, yaitu tercapainya perdamaian dunia. 

 

Place in the field

          Dengan diadakannya bisnis ini, maka memungkinkan terjadinya dan terciptanya hubungan dua arah yang sebelumnya tidak ada. Misalnya, akibat dorongan kebutuhan akan kerjasama, dua Negara yang sebelumnya tidak saling mengenal dan tidak mempunyai hubungan diplomatic, kemudian menjalin hubungan diplomatic untuk menyelesaikan dan menciptakan solusi atas permasalahan yang ada. Hal yang sama juga berlaku pada perdagangan atau bisnis yang dilakukan oleh perseorangan atau individu. Namun, tetap saja sesuatu hal mempunyai dua kutub, sisi negative dan positif. Sisi negative dari bisnis internasional ini adalah sering kali pihak yang berkepentingan dan melakukan bisnis ini, seakan lupa diri atas gelimang harta, materi dan uang yang diimpikan akan diraup. Dengan begitu, mereka akan dengan seenaknya mengeksploitasi dan memanfaatkan secara berlebihan berbagai elemen yang ada di dalamnya, seperti Sumber Daya Alam, Sumber Daya Manusia, dll. Sisi positifnya adalah terciptanya hubungan yang harmonis atas kelompok-kelompok yang melakukan hubungan bisnis tersebut. Dengan begitu, diharapkan perdamaian dunia yang selama ini hanya dapat diimpikan, dapat tercapai tanpa harus merusak nilai-nilai sosial yang terdapat di dalamnya.

 

  1. Track IV: Warga Negara Privat (Perwujudan Perdamaian melalui Keterlibatan Personal)

 

         Adalah berbagai macam organisasi dan asosiasi internasional yang dibentuk oleh warga negara yang mempunyai dampak langsung terhadap hubungan internasional. Organisasi ini dapat menimbulkan hubungan individu dari berbagai negara dan kultur yang berbeda karena di dalamnya juga mencakup diplomasi personal dalam usahanya untuk mencapai perdamaian internasional.

 

Shapes of the Field

Terdapat lima tipe organisasi internasional dalam track ini, yaitu:

1.              Diplomasi warga atau program pertukaran.

2.              Organisasi sukarela.

3.              Advocacy atau kelompok kepentingan yang special.

4.              Kelompok kepentingan yang professional.

5.              Institusi demokratis.

 

Culture

Ini adalah wilayah yang berdasarkan nilai, dimana orang-orang memilih untuk terlibat karena idealisme pribadinya yang menekankan pada sharing, kooperasi, multikulturalisme, pelayanan dan kekuasaan personal. Berbeda dengan track lainnya, private citizen terlibat lebih kepada keseluruhan aspek, bukan mengkhususkan. Meskipun staff organisasi internasional ini begitu kecil, namun partisipan-partisipan dalam program-program yang dijalankan sangat besar jumlahnya.

 

Activities and Issues of the Field

Program diplomasi personal ini terutama meliputi dialog-dialog formal atau konferensi dari topik-topik yang spesifik, antara lain: kesehatan, bisnis, psikologi, seni, hukum, resolusi konflik, wanita dan lain-lain, yang mana topik-topik ini dapat menjadi subjek dalam konferensi besar dan program dialog.

Komunitas ini meningkatkan aksinya dalam beberapa bentuk, yaitu inisiatif untuk membentuk proyek bersama dan bisnis bersama, latihan budaya-budaya yang berbeda, pertukaran ilmu samapai kepada pertukaran pelajar. Dan juga terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam kaitannya membantu perjuangan warga negara lain dalam masalah kemiskinan, perkembangan bangsa dan persediaan bantuan terhadap korban perang dan kelaparan serta bencana alam. Salah satu aksinya yaitu pendidikan public dan advocacy, yang bertujuan untuk mempengaruhi pembuatan kebijakan politik, termasuk juga forum public, boikot, event media dan aktifitas lobby.

Isu yang hadir dalam private citizen ini adalah apa yang akan dilakukan dengan informasi dan energi yang telah didapat? Bagaimana kebijakan yang telah dibuat oleh citizen peacemakers akan berdampak pada kebijakan pembuat keputusan? Kekuatan system ini terletak pada kekuatan grassroots yaitu kegiatan yang dilakukan sendiri tanpa ada suatu campur tangan dari otoritas resmi, yang berada di Amerika Serikat dan juga di seluruh dunia. Aktifitas komunitas ini menyentuh banyak kehidupan warga negara karena mereka dapat menjalankan banyak aksi, dimana mereka dapat mengkombinasikan aktifitas-aktifitas yang berpotensial untuk mencapai peacebuilding and peacemaking, dimana kekuatanlah yang akan dipahami terlebih dahulu. Kegiatan ini tidak terlihat oleh publik, namun suara mereka tentu diperhitungkan dalam proses pembuatan kebijakan.

 

Place of the Field

       Private Citizen sangat berpengaruh mengingat banyaknya partisipan dari berbagai warga negara di dunia yang bergerak untuk tujuan yang sama. Jalur ini memfasilitasi warga yang ingin menyuarakan suara untuk terlibat dalam interaksi global dalam kaitannya dengan kehidupan manusia. Sisi negatif dari private citizen ini adalah mereka bekerja dengan memisahkan diri dari semua komponen yang ada dalam sistem daripad membentuk suatu kerjasama. Kekuatan potensial private citizen ini akan lebih lengkap apabila ada penghubung untuk menyatukan sistem ini terutama terhadap Track One dan Track Two. Potensial positif dari track ini adalah kekuatan besar yang sangat berpengaruh terhadap kebijakan yang dibuat pembuat kebijakan yang mana warga dari negara dan budaya yang berbeda membentuk suatu hubungan untuk membawa perdamaian dan keharmonisan. Contohnya, peran private citizen dalam pencairan hubungan Amerika Serikat-Rusia pada akhir Perang Dingin.

 

  1. Track V: Penelitian, Pelatihan dan Edukasi (Perwujudan Perdamaian melalui Pembelajaran)

 

Perlu diketahui keberadaan jalur ini dilatar belakangi asumsi bahwa semakin banyak manusia tahu tentang informasi, isu-isu dan resolusi konflik yang ada, niscaya manusia akan semakin belajar banyak dari situ. Kalau kita menginginkan perubahan, kita harus menjembataninya melalui pendidikan.

 

Shapes of the Field

Subsistem ini cukup besar dan mengandung dua kompone struktural, yaitu think tanks (berbagai penelitian, analisis, dan program studi) dan institusi pendidikan (sekolah, universitas).

Ada juga beberapa asosiasi profesional yang bergerak pada bidang perdamaian dan pemecahan konflik, seperti The Peace Studies.

 

Culture

Akademik merupakan budaya yang menghargai pengetahuan dan metode penelitian namun tidak berarti masalah perdamaian dan pemecahan konflik bukan sebuah ilmu pengetahuan yang tidak bisa diteliti. Sedangkan Louise Diamond dan John McDonald berpendapat bahwa institusi pendidikan (sekolah dan unversitas) kurang menanggapi isu di atas dengan serius.  

 

Activities and Issues of the Field

Kegiatan think tanks meliputi penelitian dan analisis mengenai situasi dan beberapa konflik yang berhubungan dengan studi kasus, selain itu juga terdapat seminar dan workshop untuk ekslporasi suatu permasalahan. Tujuan akhirnya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan.

Dalam perkuliahan, sebenarnya juga dilakukan hal serupa namun fokusnya lebih pada metodologi dan pembelajaran daripada terhadap kebijakan.

Jalur ini menghadapi isu yang cukup umum yaitu bagaimana mendapatkan keadilan tanpa harus terjadi kekerasan. Hal-hal seperti ini membutuhkan metode agar dapat berjalan dan mengikatserta masalah-masalah yang lain.  

 

Place of the Field

Jalur Kelima ini merupakan otak dari keseluruhan sistem karena berfungsi menyuplai, menganalisis dan menghasilkan informasi untuk sebuah sistem. Sistem pendidikan juga ikut andil yaitu dalam mempertahankan generasi berkualitas yang akan datang. Namun, kelemahan dari jalur ini adalah penyalahgunaan informasi yang ada untuk hal-hal yang merugikan, atau bahkan manipulasi informasi.

 

  1. Track VI: Aktivisme (Perwujudan Perdamaian melalui Advokasi)

 

Para aktivis ada bukan hanya sebagai katalisator dalam dunia perpolitikan tapi juga merupakan ujung tombak terjadinya keadilan ekonomi, sosial, politik dan lingkungan.

Yang membedakan aktivisme dengan diplomasi warga negara yang fokusnya untuk meningkatkan pengertian masyarakat adalah aktivisme membawa pencerahan dan melakukan perlawanan kepada aksi politik yang tidak berperikemanusiaan, penindasan, dan mengganggu perdamaian denga keadilan.

 

Shapes of the Field

Masalah perdamaian dan keadilan, lingkungan hidup, perang dan lain-lain merupakan perhatian dari komunitas aktifis. Selain itu juga memberi perhatian pada organisasi transnasional yang anggotanya tersebar di seluruh penjuru dunia, yang sebagian pendukungnya juga merupakan penyandang dana. Bidang ini juga melibatkan individual yang tidak berhubungan dengan kelompok lain dan komnitas aktifis memiliki sumber dana sendiri.

 

Culture

Pada dasarnya jalur ini menekankan ‘tidak-pada-kekerasan’ dan menghargai segala bentuk kehidupan. Para aktivis biasa mencurahkan emosinya dalam bekerja demi mencapai keadilan.

 

Activities and Issues of the Field

Aktivitas dalam jalur ini terbagi dalam enam kategori, yaitu:


-       protes

-       pendidikan

-       advokasi

-       mengatur

-       mendukung

-       mengawasi


Karena terdapat banyak aktivitas, harus ada  pembagian tugas yang jelas dan rinci. Sistem ini harus mengetahui cara-cara bekerja dengan elit politik atau pembuat keputusan, serta berguna untuk mengawasi jalannya pemerintahan.

Kelemahan terbesar dalam jalur ini adalah sulitnya ditemukan kepuasan semua pihak dalam timbulnya suatu kebijakan. Pendapat didasari subjektifitas dan hal itu sangat sulit disatukan. Terkadang, aktivitas yang dilakukan para aktivis ini sia-sia karena terdapatnya kekuatan yang lebih besar dalam mempengaruhi timbulnya kebijakan.

 

Place of the Field

Jalur ini merupakan pemimpin dari semua jalur dalam memperjuangkan sebuah sistem, menentang ketidakefektifan dan ketidakmanusiaan.

Namun di lain pihak, aktivitas yang dilakukan rentan konflik dan dalam pekerjaannya banyak menggunakan emosi yang potensial menimbulkan konflik baru.

 

  1. Track VII: Agama (Perwujudan Perdamaian melalui Praxis Kepercayaan)

 

Komunitas religi mengamalkan hukum moral dan kebenaran spiritual atas Tuhan dan jagad raya dalam praktek menciptakan perdamaian di bumi. Dan merupakan contoh kepercayaan komunitas agama dan dasar-dasar moral sebagai organisasi-organisasi yang menyukai kedamaian.

 

Shapes of the Field

Kaum religius dan agamawan turut membantu terciptanya perdamaian di dunia. Karena pada dasarnya agama adalah masalah kepercayaan dan walaupun kepercayaan di dunia ini sangat beragam, semuanya bertujuan baik. Dengan banyaknya umat manusia yang memeluk suatu kepercayaan atau agama, niscaya akan mempermudah usaha damai di dunia.

 

Culture

Beberapa norma dan aturan yang terdapat dalam ajaran agama diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai bentuk usaha  menuju perdamaian.beberapa unsure religi yang terdapat dalam kehidupan social antara lain :

·  Kebenaran spiritual akan kesalingterkaitan antar kehidupan

·  Aksi sosial

·  Kesetaraan dan keadilan

·  Pemberian maaf, contrition dan rekonsiliasi

·  Mengamalkan nilai spiritual dalam kehidupan

·  Keramah tamahan

·  Berbesar hati, cinta kasih, kepekaan hati

·  Tanpa kekerasan dan menenangkan

 

Activities and Issues of the Field

Beberapa elemen komunitas religius sangat nampak dalam system multi-track diplomasi terutama untuk mengarahkan para pengikutnya dalam pembuatan perdamaian. Seperti  public letters yang diterbitkan oleh katolik atau uskup Methodist untuk memandu jemaatnya atau perwakilan American Friends Service Committee yang berada pada banyak daerah konflik.

 

Place of the Field

Komunitas religius merupakan hati dari system multi-track diplomasi yang menyediakan dorongan spiritual, idealisme, dan dasar etika yang berguna untuk mengatur tujuan kedepan yaitu menciptakan perdamaian dunia. Aspek negatifnya adalah kecenderungan merasa esklusif atau yang paling benar. Dan yang positif adalah religiusitas membuat kita pada dimensi pemahaman dan perasaan yang lebih tinggi tentang perang dan perdamaian.

  1. Track VIII: Pendanaan (Perwujudan Perdamaian melalui Penyediaan Aset)

 

        Tugas pokok dari komunitas pendanaan adalah menyediakaan dana dukungan untuk aktivitas dan Institusi Multi-Track Diplomacy. Komunitas ini berasumsi bahwa apa yang mereka kerjakan itu berdasarkan atas apa yang bisa dipertanggungjawabkan oleh kesejahteran dan menciptakan kontribusi yang positif kepada dunia melalui penggunaan uang yang secaraa efektif untuk mendukung proyek yang djalankan. Tetapi, mereeka tak hanya mensponsori dalam bentuk uang melainkan juga terus menggali isu-isu kritis, dan aksi nyata untuk menjaga perdamaian dunia.

 

Shape of the field

 

        Lembaga-lembaga yang berorientasi ke arah perdamian dunia memiliki fokus divisi-divisi proyek yang berbeda. Minoritas lembaga-lembaga menjalankan proyek lapangan yang lebih berakar dan berfokus pada proyek lingkungan hidup, keadilan, anti-nuklir, dan program pemberdayaan masyarakat, seperti Tides Foundation, Threshold, Plow-shares,dll. Di sisi lain, mayoritas lembaga-lembaga lainnya lebih aktif pada program-program pendanan pendidikn dan lembaaga penelitian yang tertarik mempelajari studi keamanan, dan isu-isu kebijakan public, seperti Ford Foundation, Pew Charitable Trust, McArthur Foundation, Carregie, Matt, dll. Individu dapat berperan serta dengan memberikan uang dan tenaga mereka secara independent atau melalui lembaga-lembaga yang memiliki misi social yang sama dalam usaha menjaga perdamaian dunia.

 

Culture

Mayoritas lembaga-lembaga di ddunia menggunakan system birokrasi tradisional yang cenderung membedakan ras, warna kulit, dan menyangkut dominasi gender karena hanya dijalankan oleh laki-laki dan umumnya berkulit putih.Namun masih ada minoritas lembaga-lembaga yang lebih maju dan seimbang karena memiliki aktivis dari beragam kalangan dan etnik karena wanita sudah mulai bisa aktif dan tidak membedakan hak dan status anggota (terutama dalam proses pengambilan keputusan) berdasarkan warna kulit dan jenis kelamin.

Selain budaya dalaam tubuh organisasi, lembaga-lembaga juga mengusung bebrapa nilai pelayanan  berbeda dalam menjalankan misi penciptaan dan penjagaan perdamaian dunia. Dua nilai tersebut antara lain kedermawanan dan kerelaan bekerja di garis depan. Untuk menunjang nilai-nilai tersebut, para aktivis harus mampu menambah koleksi informasi dan pengetahuan organisasi dan bereksperimen dengan pendekatan-pendekatan baru.

 

Activities of the field

   

Lembaga-lembaga memiliki metode-metode yang berbeda dalam memperoleh proposal, memutuskan proyek mana yang akan didanai, dan hal-hal semacamnya. Sebagian menerima proposal dengan ketentuan berapa kali dalam setahun, menganalisa secara tajam, serta melewati persyarataan akuntabilitas yang ketat dalam mengevaluasi proyek. Tapi ada juga yang menerima proposal secara berkelanjutan, persetujuan dari seluruh staff internal, serta melalui proses evaluasi informal.

Lembaga tidak memberi sumbangan secara terus-menerus karena sangat tergantung pada pendonor. Oleh karena itu, lembaga punya wewenang membangun relasi dan mengidentifikasi pendonor. Dana yang didapat, selanjutnya digunakan untuk mendanai beberapa program pokok, seperti peningkatan focus studi seperti studi tentang keamanan yang sangat berpengaruh pada lingkungan, populasi, kesehatan, dan ekonomi di samping militer. Selain itu, dana tersebut juga berfungsi membangun dan meningkatkan infrastruktur demokrasi dan mengatasi masalah lingkungan sebagai bagian dari perwujudan perdamaian dunia. Sedangkan proyek substansial yang didanai adalah studi tentang kebijakan public yang dapat mendidik dan mempengaruhi pembuat kebijakan serta perhatian untuk melatih akademisi dan spesialis.

 

Issues of the field

 

Proses pendanaan yang dilakukaan lembaga terkadang sulit untuk dilakukan karena terganjal oleh birokrasi yang kaku sehingga mengurangi fleksibilitas organisasi dan sulit berinovasi. Hal ini tercermin pada focus studi yang didanai selama 40 tahun ini hanya keamanan dan tidak mengalami perluasan focus studi sama sekali, hal ini tidak memberikan perkembangan yang signifikan pada dunia karena dinamika dunia setiap saat selalu berubah yang cakupannya lebih luas dari keamanan sehingga membuat lembaga-lembaga yang ada cenderung ketinggalan zaman.

Faktor-faktor lain yang menghambat kreativitas lembaga yaitu banyak lembaga-lembaga yang cenderung mendanai institusi yang sama secara continue. Kegiatan selalu terpusat pada satu institusi yang memiliki rekor kinerja terbaik di lapangan sehingga sangat sulit untuk memberi gambaran pekerjaan dan pembagian tugas karena orang-orang cenderung menciptakan pekerjaan mereka sendiri, memulai program dan organisasi baru. Sangat sulit untuk membangun organisasi baru karena para komunitas pendana selalu mensyaratkan “track Record:, sehingga sangat sulit untuk merubah system ini.

Masalah berat lain yang dihadapi adalaah keinginan pemberi dana unttuk memperoleh hasil yang dapat diukur dan berthan lama yang mana hasil ini sangat sulit untuk diwujudkan. Persyaratan ini sangat bertntangan dengan eksplorasi proses jenis baru untuk mencegah dan meresolusi konflik yang notabene tidak mungkin untuk dibuktikan dan dievaluasi hasil konkretnya. Keterikataan lain pada proses pendanaan adalah permintaan untuk mengarahkan proposal proyek meeka kepada apa yang dicari oleh pemberi dana, sehingga mampu mematikan kreaativitas dan kurang memikirkan hal baru. Semua masalah pendanan ini berpengaruh pada prioritas pendanaan.

Masalah juga timbul pada organisasi kecil yang memiliki jumlah staff sangat sedikit sehingga mereeka sulit membagi tugas siapa yang harus memperoleh pemberi dana dan siapa yang terjun ke lapangan, sehingga oraganisasi kecil biasanya sangat sulit untuk mencari pemberi dana karena terkadang sibuk untuk tugas lapangan.

Masalah juga terjadi pada tubuh para pendonor karena mereka tak punya sistem komunikasi antar pendonor sekalipun terjadi saling berbagi informasi antar lembaga, sehingga pendonor cenderung kehilangan koneksi dengan pendonor lain yang lebih kuat dan maju.

Di luar tantangan-tantangan tersebut, komunitas pendana mendukung proyek skala luas untuk mengatasi isu-isu tersebut dan proses-proses yang penting untuk seluruh komunitas Multi-track Diplomacy. Hal ini bia terwujud melalui adanya ssuntuikan dana yang diperoleh melalui komunitas bisnis, jaringan pemberi dana, dan sumber daya internasional yang aakan mempercepat perkembangan hasil di lapangan.

 

Place of the field

 

         Dunia Pendanaan adalah system baterai keuangan, tanpanya aktivitas takkan bisa mengambil tempat dalam system. Track 8 bertempat di kekuatan besar dalam system karena peran pentingnya sebagai pengatur agenda dan penjaga gerbang bagi yang aktif di lapangan. Sisi negative track ini adalah adanya kemungkinan memanipulasi kekuatan untuk tujuan ideology dan alasan yang lain sebagaimana perlawanan dalam mengubah struktur birokrasi. Sedangkan sisi positifnya adalah adanya potensi besar dalam mengatur gerakan untuk tujuan kebaikan oleh proyek yang bertahan melalui kedemawanaan para pemberi dana untuk membuat dunia menjadi lebih baik. Aspek posittif lainnya adalah pendanaan mampu meningkatkan kesejahteraan.

 

  1. Track IX: Komunikasi dan Media ( Perwujudan Perdamaian melalui Informasi)

            

        Tugas utama media sebagai penyampai informasi kepada publik, melalui media cetak maupun media elektronik. Seyogyanya, asumsi dasar yang dibentuk media membuat publik membentuk opininya sendiri. Seringkali, media justru membentu opini publik dari informasi yang mereka sampaikan. Ini memang merupakan salah satu dampak komunikasi modern yang turut mempengaruhi para pembuat kebijakan.

Menurut Dr. Louise Diamond dan Duta Besar McDonald, dalam bukunya Multi-track Diplomacy: A System Approach to Peace (1996), terdapat 3 kategori dasar dalam komunikasi yang adalah sebagai berikut:

1.     Surat kabar, majalah, radio, dan televisi news coverage.

Yang dimaksud dengan news coverage di sini adalah televisi yang selain menyampaikan informasi juga menyertakan analisis atas informasi tersebut, termasuk juga cerita tambahan dan komentar editorial dan organisasi-organisasi yang turut menganalisa informasi yang ada dan mengaitkannya dengan kebijakan publik.

2.     Media edukasi; sebagai contoh: film, video, audio, dan media lain yang mengandung unsur pendidikan.

Media ini dibuat oleh berbagai macam pihak di luar sistem diplomasi multi-jalur.

3.     Media komunikasi elektronik.

Ditujukan untuk jaringan komputer nasional dan internasional yang menghubungkan orang-orang di dalam dan ke luar Amerika Serikat. Sebelumnya perlu diketahui, mengapa penulis menggunakan barometer media di Amerika Serikat, yaitu karena perkembangan media paling pesat dan signifikan berpengaruh terjadi di Amerika.

Dalam media, terdapat dua aliran, yaitu aliran utama dan aliran alternatif. Aliran utama ini dikuasai oleh sekelompok orang kaya kulit putih yang notabene menguasai informasi. Sampai-sampai ada yang berkata, objektifitas dalam reportase itu mustahil, tapi keadilan tidak. Dan informasi yang bagus membuat dunia menjadi tempat yang lebih indah. Tapi tak dapat dipungkiri, pesatnya perkembangan media alternatif menyebabkan variatifnya aras pemikiran orang-orang di seluruh dunia.

Berakhirnya Perang Dingin, menandakan dimulainya tantangan bagi media untuk menemukan sistem pola kognitif yang dapat menjelaskan kejadian-kejadian di dunia. Pertanyaan tentang siapa yang harus diwawancara dan pertanyaan apa yang harus diajukan menjadi penting dalam era itu.

Konflik lain yang timbul adalah adanya hal yang sangat ironis bahwa berita tentang kekerasan laku keras dan berita tentang perdamaian tidak. Masyarakat mengaggap berita tentang perdamaian membosankan dan biasa saja. Fenomena luar biasa ini adalah tantangan bagi para pekerja media untuk menyiasatinya.

Fenomena lain yang menjadi isu dalam perkembangan media adalah tentang penilaian editorial, yang menentukan mana berita yang layak naik dan mana yang tidak. Jadi, di sini editor adalah penentu perspektif berita mana yang layak dikonsumsi masyarakat. Dan umumnya, di Amerika Serikat, penilaian editorial kurang lebih seragam. Tapi tidak begitu halnya di belahan dunia lain. Jadi mungkin saja, berita di negara lain memandang suatu masalah dari perspektif berbeda.

Peran media elektronik yang paling signifikan adalah stasiun televisi CNN. Contohnya saja saat terjadi Perang Teluk Persia, masyarakat bergantung pada CNN sebagai satu-satunya sumber informasi. Dan hal ini menjadi sebab monopoli media dan akibatnya sekali lagi adalah kecenderungan pembentukan opini publik. Untungnya, satu dekade belakangan ini CNN mendapat pesaing, yaitu FOX News yang diibaratkan jadi penyeimbang dalam pergolakan internal media.

Pada intinya media adalah sebuah sistem tertutup yang dikuasai hanya oleh segelintir orang, dan orang-orang itu pulalah yang menentukan arus jalannya berita. Pihak yang berkuasa dan pihak yang berwenang selalu saling bantu dalam mewujudkan kepentingan masing-masing. Secara tidak langsung disadari perlunya perspektif-perspektif baru dalam jalur diplomasi ini. Karena sampai sekarang yang tetap menjadi tantangan terbesar adalah bagaimana menggunakan kekuatan media dengan bijaksana dan tepat guna?

 

 

K.   Penutup

 

Multi-track diplomacy pada awal kemunculannya hadir sebagai sebuah solusi yang komprehensif dan full-alternatif  dalam menyikapi problematika perdamaian internasional melalui kacamata diplomasi. Namun seiring perkembangan politik internasional, sistem ini sudah tidak terlalu solutif atau komprehensif dalam menjalankan fungsinya. Hal ini dibuktikan dengan benyaknya konflik internasional terjadi dan belum ditemukan titik penyelesaiannya sampai detik ini.

Bagaimanapun juga, diplomasi multi-jalur telah memebri sumbangsih yang cukup signifikan dalam usaha mewujudkan perdamaian internasional. Adapun yang menjadi permasalahannya adalah bagaiamana menghidupkan kembali peran dan potensi dari setiap track yang terangkum dalam sistem ini untuk kemudian diimplementasikan dengan fenomena dunia global yang semakin dinamis. Oleh karena itu perlu adanya studi lebih lanjut para akademisi hubungan internasional maupun akademisi kajian studi terkait untuk mengembangkan konsepsi Multi-track Dipolomacy atau bahkan mungkin –dari proses refleksi dan dekonstruksi- memproduksi suatu konsepsi sebagai instrumen baru dalam menciptakan sebuah perdamaian internasional.

 

 

 

Referensi

 

Diamond, Louise and Mc.Donald, John, Muti-track diplomacy: A system Approach to Peace-3rd ed. New York: Kumarian Press. 1996.

 

McDonald, John W.. "Multi-Track Diplomacy." Beyond Intractability. Eds. Guy Burgess and Heidi Burgess. Conflict Research Consortium, University of Colorado, Boulder.

 

http://www.beyondintractability.org/essay/multi-track_diplomacy. diakses pada tanggal 23 september 2007

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1 komentar:

  1. terima ksh udah bntu saya sbg pencerahan saya ttg kuliah saya

    BalasHapus