Rabu, 04 Februari 2009

1st Diplomacy’s Journal (12 September 2007)

Origins of Diplomacy

Diplomasi telah ada sejak beribu-ribu tahun yang lalu, sekitar 2500 SM, dibuktikan dengan adanya ‘The Ebla-Hamazi Tablet’. Kurir atau ‘messenger’ yang dikirim antar kerajaan menunjukkan betapa kunonya kegiatan ini. Tapi diplomasi global masa kini dimulai sejak diberdirikannya kedutaan permanen di Italia pada abad 15.

 

Definition of Diplomacy

·  Macro analysis perspective: analisis yang mencoba untuk mengerti dunia perpolitikan sebagai sebuah kesatuan.

·  Micro analysis perspective: analisis yang mencoba menjelaskan dunia perpolitikan dari aras berbeda dengan persepktif komplementer.

·  Diplomacy in world politics: proses komunikasi antar aktor internasional yang bernegosiasi dalam menyelesaikan konflik.

·  Diplomacy in foreign policy: diplomasi adalah tercapainya seperangkat instrumen di mana keputusan diimplementasikan, kebijakan diaktivasi dan kebijakan objektif diterapkan oleh pemimpin politik.

·  “Diplomasi adalah alat yang berguna untuk mengumpulkan informasi sehubungan dengan pandangan dan kebijakan dari negara lain dan untuk mengomunikasikan pandangan negeri sendiri kepada pemerintah negara lain dengan kesopanan dan beberapa batas tertentu, tapi juga dengan ketepatan dan kepastian.” (Charles Burton Marshall)

 

Classifications

·  Menurut era jamannya, diplomasi diklasifikasikan menjadi:

Þ   Traditional Diplomacy

Diplomasi tradisional selalu diartikan sebagai diplomasi bilateral antar negara, di mana terdapat sebuah agen bertindak atas nama sebuah negara, sebuah institusi yang  menaunginya. Kedutaan,dengan segera menjadi kebutuhan fundamental suatu negara dan dengan kemudian kedutaan permanen pada sebuah negara terhubung dengan kedutaan-kedutaan atau representatif-representtaif lain di negara-negara lainnya. Terbentuknya kedutaan profesional dan institusional, lengkap dengan gaji dan jabatan bagi para pegawainya mulai terbentuk sejak abad 19, legkap dengan penerapan strategic diplomacy yang menuntut tanggung jawab personal dan kesetiaan terhadap monarki meski belum ada penetapan goal dan objektif yang jelas.

Þ   New Diplomacy

Diplomasi baru menawarkan sebuah tatanan yang lebih stabil dan terarah dalam menjaga perdamaian multilateral antar negara. Oleh karena itu, peran lembaga negaralah yang cukup vital di sini. Pemicu utamanya adalah kegagalan diplomasi tradisional mencegah Perang Dunia I. Pada diplomasi ini muncul suatu ekspetasi akan diplomasi yang lebih berdasar pada pembelajaran kejadian masa lampau dan kontrol publik, dan diterapkannya tactical diplomacy yang menuntut tanggung jawab personal dan loyalitas terhadap negara. Pemerintah juga diharapkan mampu lebih transparan kepada publik, tapi tidak telanjang sepenuhnya. Hal lain yang baru adalah adanya organisasi internasional yang bertindak sebagai forum intrenasional sekaligus sebagai pencegah adanya perang lain. Oleh sebab itu, negara bukanlah satu-satunya aktor yang terlibat. Negara juga harus berbagi panggung diplomatik dengan aktor-aktor lain seperti organisasi internasional, baik intergovernmental maupun non-governmental. Mulai sejak saat ini, diplomasi dibatasi menjadi percobaan penyamaan kepentingan yang diakomodasi sebuah negara dalam suatu level tertentu.

Þ   Cold War Diplomacy

Cold war diplomacy mengarah pada hanya beberapa aspek tertentu yang muncul pasca Perang Dunia II. Beberapa karakterisitk baru muncul pada era ini seperti isu-isu lingkungan hidup, teknologi, dan kontrol persenjataan. Mulai dari akhir tahun 1940an sampai akhir tahun 1980an, terjadi pergolakan ideologi oleh dua negara superpower, yaitu Amerika Serikat dan Uni Soviet, beserta sekutunya. Meskipun sedang berkonfrontasi, usaha apapun mereka lakukan untuk mencegah adanya konflik nuklir global. Alih-alih menylesaikan masalah, resolusi misil Kuba Oktober 1962 justru memicu konfrontasi dan menambah intens hubungan Moskow-Washington. Sampai pada tahun 1970an diadakannya summit di Genewa, kedua negara berseteru telah menyetujui gencatan senjata, meskipun pada 1980an salah satu negara memainkan peran signifikan dalammengakhiri Perang Dunia II.

DI bawah ini adalah beberapa tipe Cold War Diplomacy:

-   Nuclear diplomacy: interaksi antara negara-negara pemilik senjata nuklir, di mana satu atau lebih negara mengancam untuk menggunakan nuklirnya untuk mencegah negara oponen melakukan suatu tindakan atau membujuk mereka memberhentikan suatu tindakan yang sudah dilakukan.

-   Summit diplomacy: pertemuan langsung antara kepala-kepala pemerintahan untuk menyelesaikan suatu permasalahan mayor. Summit ini menjadi suatu hal yang regular selama terjadinya Perang Dingin.

-   Crisis diplomacy: meliputi komunikasi yang rentan dan negosiasi yang terjadi di tengah-tengah sebuah krisis. Krisis boleh saja terjadi dalam waktu yang singkat, tapi periode-periode intens di dalamnya dapat membuncah drama yang sudah ada.

Þ   Diplomacy after the Cold War

Era ini menandakan berakhirnya konflik ideologi dan jatuhnya Uni Soviet, meninggalkan beberapa agenda yang terelakkan dalam tatanan dunia baru. Negara-negara berkembang, yang selama perang dingin menjadi objek bagi kedua negara suoerpower, pada masa ini mwninggalkan permasalahan-permasalahan seperti kemiskinan, keterbelakangan dan kesenjangan sosial. Diplomasi awal abad 21 dapat dikategorikan sebagai tatanan dunia global yang berdiri sendiri dan sebagai diplomasi kontemporer yang dikarakteristikkan dengan kompleks dan terfragmen.

 

Diplomacy and Foreign Policy

·  Terdapat dua tahap penting, yaitu pembuatan kebijakan dan implementasinya.

·  Maksud diplomasi sebagai instrumen kebijakan adalah peran signifikan dari tiap departemen luar negeri suatu negara yang terhubung dengan kedutaan-kedutaan di luar negeri. Diplomasi di sini bukan saja berlaku sebagai instrumen kebijakan tertentu, melainkan juga terlibat dalam seluruh proses pembuatan dan implementasi kebijakan sebagai mesin diplomatik. Berikut ini adalah fungsi utama dari mesin diplomatik:

-       Information gathering

Perlu diketahui  bahwa informasi dan data adalah bahan mentah dalam kebijakan luar negeri. Mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya dan sebenar-benarnya, serta melaporkannya secara rutin kepada homestate adalah sebuah keharusan. Sumber informasi bisa didapat dari mana saja, baik dari sumber formal seperti media lokal dan laporan pemerintah setempat maupun sumber informal seperti kontak personal dengan beberapa oknum tertentu yang dapat dipercaya.

-       Policy advice

Dari pengumpulan data dan informasi yang sudah dilakukan, barulah menawarkan policy advice kepoada pemerintah.

-       Representation

Kedutaan tidak hanya mewakili pemerintahan di luar negeri, tapi juga mewakili kepentingan-kepentingan yang lebih besar. Mesin diplomatik di kedutaan bertugas menjalin hubungan baik dengan hoststate, membuat jaringan dengan elit lokal, menghadiri acara-acara seremonial, dan tugas-tugas lain yang pada intinya menjadi representasi simbolik atas negara asalnya di negara tersebut.

-       Negotiation

Negosiasi mungkin adalah fungsi paling penting dari mesin diplomatik. Negosiasi mencakup semua kegiatan dari konsultasi sederhana sampai pertukaran pikiran mengenai isu tertentu. Diplomat yang sudah profesional akan memimpin dalam suatu negosiasi atau memainkan peran suportif. Diplomat harus memiliki kekuatan persuasif.

-       Consular services

Ada dua macam consular services, yang pertama adalah yang  berkaitan dengan perlindungan home citizens yang sedang berada di luar negeri, yang kedua adalah pekerjaan komersial seperti mensupport hubungan perdagangan dengan host state.

 

The Relationship between Diplomacy and Other Policy Instruments

·  Tiga tipe instrumen kebijakan yang mungkin digunakan:

1.     Kekuatan militer bisa sangat persuasif mempengaruhi jalur diplomasi suatu negara dengan negara lain.

2.     Ukuran standar ekonomi jadi patokan yang relevan mengingat negara yang kurang makmur akan bergantung pada negara yang lebih makmur, dan seterusnya hubungan vertikal tersebut berjalan,

3.     Subversion/pemberontakan, seperti yang terjadi di Chili saat Amerika Serikat tidak sepaham dengan presiden terpilih Chili, Salvador Allende dikarenakan perbedaan ideologi. Amerika Serikat dengan sigap membentuk grup pemberontak untuk menjatuhkan tameng kekuasaan presiden baru tersebut.

 

 

Deterrence: precaution, anticipation

Compel: force, make

Obscure: difficult to understand

Unprecedented: unique, extra ordinary

Restraint: self-control

Overtone: implication

Demise: end

Intractable: difficult, stubborn

Established: well-known, reputable

Imperative: very important, crucial

Subversion: rebellion

Rudimentary: basic, elementary

Deployed: organized

Tidak ada komentar:

Posting Komentar